Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 00:46:01【Kabar Kuliner】157 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(296)
Sebelumnya: Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
Selanjutnya: KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
Artikel Terkait
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
Resep Populer
Rekomendasi

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan

Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat